Enter your keyword

post

RENUNGAN PMK UNY

Matius 11: 28-30 & Amsal 23:18

HEY! BEBANMU TELAH DIANGKAT!

Pada 2 Maret 2020 menjadi tanggal yang “bersejarah” bagi Indonesia. Pasalnya pada saat itu, untuk pertama kalinya, kasus pasien positif COVID-19 mulai terdeteksi di Depok, Jawa Barat. Pasien tersebut merupakan seorang ibu dan anak yang diduga tertular karena adanya kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Warga negara Jepang tersebut terdeteksi positif virus COVID-19 setelah meninggalkan Indonesia dan pada saat tiba di Malaysia. Oleh karena kondisi tersebut, maka tim kemenkes langsung menelusuri siapa saja yang pernah berkontak langsung dengan warga negara Jepang tersebut.

Temuan tersebut jelas menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Keresahan yang kemudian berefek domino terhadap perilaku masyarakat yang kurang bijaksana. Salah satu yang paling kentara adalah adanya panic buying yang menyebabkan kelangkaan. Selain itu dari pemerintahan sendiri juga kurang memberikan sosialisasi sehingga masyarakat jadi mudah termakan hoax. Akibatnya adalah adanya trust issue terhadap pemerintahan sehingga komunikasi yang tercipta menjadi tidak optimal.

            Kehidupan masyarakat menjadi semakin berat karena pandemi ini menyerang hampir pada seluruh bidang. Tak terkecuali kehidupan mahasiswa. Kalau disituasi normal, mahasiswa akan menghabiskan banyak waktu di kampus. Entah mengerjakan tugas atau mengerjakan event dari organisasi. Tetapi sekarang semuanya sudah berbeda karena pembelajaran yang tercipta terjadi secara daring. Banyak kendala seperti sinyal yang kurang stabil atau kemungkinan perangkat yang kurang mendukung. Selain itu tugas yang diberikan ternyata durasi deadline-nya saling berdekatan, sudah menjadi beban dan keluhan sehari-hari.

            Matius 11:28 menjadi salah satu ayat yang menguatkan. Dari ayat tersebut timbullah pertanyaan apakah selama pandemi ini intensitas hubungan kita dengan Tuhan semakin dekat atau justru semakin jauh? Pertanyaan ini hendaknya bisa menjadi refleksi bagi kita semua. Disituasi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini, sandaran paling kuat dan pasti adalah firman Tuhan. Perasaan ingin menyerah dan lelah adalah hal yang wajar. Tetapi tidak akan ada gunanya apabila kita hanya diam dan tidak beradaptasi dengan situasi yang ada. Apabila kita memiliki sikap optimis, dijamin kita punya peluang yang lebih besar untuk menyelesaikan krisis yang timbul di situasi pandemi seperi sekarang ini.

            Firman Tuhan mengajarkan pada kita untuk menjadi orang percaya yang optimis dan menjalani hidup dengan penuh keberanian (2 Timotius 1:7). Apabila kita menyerahkan semuanya pada-Nya dibarengi dengan usaha yang optimal, Tuhan senantiasa akan melindungi dan membuat semuanya menjadi berhasil seturut dengan kehendak-Nya. Abaikan ‘aura negatif’ yang timbul akibat kondisi krisis tersebut. Kita harus mampu kuat dan jangan lemah karena akan selalu ada upah bagi setiap usaha kita (2 Tawarikh 15:7). Hidup harus terus berjalan karena masa depan dan harapan itu sungguh ada (Amsal 23:18). Kalau kata BTS: Life Goes On, Lets Live On!

Sumber:

Vian. 2021. Tetap Optimis. Diakses pada 6 Mei 2021 dari Spirit Next Maret 2021 Ihsanuddin. (2020). Fakta Lengkap Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia. Diakses pada 6 Mei 2021 dari https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasus-pertama-virus-corona-di-indonesia?page=all